Obyek wisata Bantimurung adalah salah satu obyek wisata andalan kota Maros yang terletak di Kelurahan Kalabbirang Kecamatan Bantimurung dan terletak di lembah bukit kapur/karts yang curam dengan vegetasi tropis yang subur sehingga selain memiliki air terjun juga menjadi habitat yang ideal berbagai spesies kupu-kupu, burung dan serangga langka. Ditahun 1856 – 1857 seorang Naturalis Inggris yang terkemuka bernama “Alfred Rassel Wallase” menghabiskan sebagian hidupnya di kawasan ini untuk menikmati dan meneliti 150 spesieskupu-kupu yang terbilang langka dan tidak dijumpai di daerah lain seperti spesies Papillo Androcles.
Selain air terjun dan kupu-kupunya, terdapat pula dua buah goa dengan stalaktit dan stalakmitnya yang menakjubkan dan apabila kita berada dalam goa tersebut serasa di alam mimpi.
Asal muasal nama Bantimurung sendiri cukup beragam. Namun yang terpopuler adalah bahwa nama Bantimurung ini diberi oleh Karaeng Simbang, kepala kerajaan Simbang yang terpana pada kucuran air yang sangat deras dan bergemuruh yang ditemukannya di tengah hutan. “Benti” dalam bahasa bugis halus berarti air, dan “merrung” berarti bergemuruh. Pada akhirnya, Benti Merrung berubah bunyi menjadi Bantimurung.
Bagaimana ke Bantimurung
Taman Nasional Bantimurung berada sekitar 20 km dari Bandara Hasanuddin atau 50 km dari Kota Makassar ke arah utara. Perjalanan dengan mobil pribadi dari pusat kota Makassar akan memakan waktu kurang lebih 1 jam. Pilihan terbaik adalah melalui jalan tol Reformasi ke arah gerbang tol Biringkanaya, Mandai lalu lanjutkan perjalanan menuju kota Maros. Dari kota Maros, anda sudah bisa tiba di Taman Nasional Bantimurung dalam 10 menit.
Transportasi umum juga banyak tersedia. Yang harus anda ingat adalah kota Maros sebagai patokan perjalanan. Dari kota Maros, anda sudah bisa mencapai Bantimurung dalam 15 menit menggunakan angkutan umum (pete-pete) jurusan Bantimurung. Atau jika tidak mau repot, anda bisa menggunakan taksi langsung dari Makassar dengan biaya sekitar Rp 130.000.Karst adalah kumpulan bebatuan kapur yang membentuk formasi pegunungan. Kawasan karst
terbaik di Sulawesi Selatan adalah formasi karstnya yang menjulang ke atas (tower karst). Ada yang berdiri sendiri maupun berjejer membentuk kelompok pegunungan yang diantarai oleh permukaan datar. Tidak seperti kebanyakan kawasan karst lain yang berbentuk kerucut. Saya sendiri pernah mengikuti pelatihan “tactical vertical rescue” di salah satu tebing karst Bantimurung bersama tim SAR dari Jakarta selama beberapa hari. Dan kami semua sepakat bahwa kualitas karst di Bantimurung adalah salah satu yang terbaik di Indonesia.
Setidaknya terdapat 268 gua yang terbentuk di kawasan ini. Gua Leang Leaputte menjadi yang terdalam dengan kedalaman 260 meter dan yang terpanjang adalah Gua Salukan Kallang dengan perkiraan panjang keseluruhan 27 km. Gua-gua ini mungkin kurang familiar bagi wisatawan, namun bagi para cave diver ini sudah menjadi destinasi yang populer. Sudah banyak ekspedisi cave divingdilakukan di gua-gua Bantimurung. Keunggulan ini menjadikan Bantimurung objek wisata terbaik di Sulawesi Selatan.
Di antara gua rekreasional yang paling sering dikunjungi wisatawan adalah Gua Batu dan Gua Mimpi. Gua-gua ini sangat kaya dengan stalakmit, stalaktit, helektit, flowstone, pilar dan sodastraw yang sangat memukau, menjadikan Bantimurung objek wisata terbaik di Sulawesi Selatan. Di Gua Batu inilah konon dikuburkan raja Bantimurung. Untuk bisa menelusuri ke gua-gua ini, anda cukup merogoh kocek Rp 5000 untuk biaya menyewa 1 buah senter besar. Bantuan pemandu lokal juga akan anda butuhkan sebagai penunjuk jalan sekaligus narator selama anda menelusuri gua. Para pemandu ini biasanya akan meminta biaya Rp 25.000 hingga Rp 50.000 untuk menjadi penunjuk jalan anda.
Potensi wisata Bantimurung yang paling terkenal adalah air terjunnya. Dari sungai Pattunuang yang mengalir di antara tebing karst, terbentuk air terjun yang indah setinggi sekitar 20 meter dan lebar 15 meter. Air terjun ini mulai dipopulerkan oleh Alfred Russel Wallace, seorang naturalis dan kolektor yang menjadikan Bantimurung objek wisata terbaik di Sulawesi Selatan dengan membuatnya sebagai daerah konservasi sejak tahun 1919. Dinginnya air di Bantimurung juga menjadi salah satu daya tarik. Bila anda mencari wisata air terjun, maka tidak diragukan lagi bahwa Bantimurung objek wisata terbaik di Sulawesi Selatan.
Kawasan Bantimurung juga merupakan habitat dari ribuan kupu-kupu. Setidaknya terdapat lebih dari 100 spesies kupu-kupu yang di antaranya merupakan spesies langka seperti: Troides hypolitus Cramer, Troides haliphron Boisduval, Troides helena Linne, Cethosia myrana dan Papilio peranthus adamantius. Tidak salah jika Bantimurung dijuluki Kingdom of Butterflies. Demi menjadikan Bantimurung objek wisata terbaik di Sulawesi Selatan, pengelola Taman Nasional Bantimurung juga mengelola penangkaran kupu-kupu sejak tahun 2005 di areal seluas 2 hektar.
Keanekaragaman biota dan hayati serta indahnya pesona alam di Bantimurung adalah aset yang perlu untuk tetap dijaga. Partisipasi dan keterlibatan semua pihak adalah faktor utama demi menjadikan Bantimurung objek wisata terbaik di Sulawesi Selatan. Tidak hanya pengelola, para pengunjung dan pelaku kegiatan pecinta alam juga harus memperhatikan etika di area wisata alam. Hal-hal sederhana seperti menjaga kebersihan akan memberi dampak yang sangat besar bagi kelestarian alam